
Emulsi Poliakrilamida Anionik untuk Pengolahan Lumpur
Merek Jiufang
produk asal Kota Shenyang
waktu pengiriman Waktu tunggu: 7 hari
kapasitas pasokan 2000Metrik Ton per Bulan
Emulsi anionik poliakrilamida untuk pengolahan lumpur atau anionik untuk pengolahan lumpur biasanya digunakan untuk menguras lumpur dalam beberapa proses khusus, seperti untuk mengolah lumpur fisikokimia. Poliakrilamida anionik untuk pengolahan lumpur digunakan untuk pengeringan lumpur di pertambangan atau limbah DAF.
Download
Penggunaan PAM anionik untuk pengolahan dewatering lumpur biasanya berarti dewatering untuk ming atau beberapa sampah DAF. Karena penggunaan poliakrilamida untuk pengolahan dewatering lumpur cocok untuk lumpur fisikokimia.
Dibandingkan dengan pengeringan lumpur pengolahan biokimia menggunakan poliakrilamida kationik, poliakrilamida anionik lebih cocok untuk pengolahan pengeringan lumpur dalam proses praperlakuan. Inilah alasan mengapa lumpur fisikokimia bermuatan positif dan perlu dikeringkan dalam kondisi anionik untuk pengolahan lumpur.
Untuk mengolah lumpur, penggunaan PAM anionik dalam uji jar merupakan kunci utama pengolahan dewatering. Poliakrilamid anionik yang tepat untuk dewatering merupakan cara yang ekonomis untuk proses dewatering. Poliakrilamid anionik untuk pengolahan lumpur adalah sejenis zat emulsi yang terbuat dari akrilamid dengan bahan lain setelah proses polimerisasi.
Rumus kimia Sludge yang menggunakan PAM anionik adalah (C3H5NO)n dan poliakrilamida untuk pengolahan lumpur berupa emulsi putih. Kandungan anionik untuk pengolahan lumpur adalah 40%, berat molekul 15-30, berat jenis 1,0, dan nilai pH (larutan air 1%) adalah 6,5-7,5.
Bila flokulan anorganik (seperti polialuminium klorida, poliferik sulfat, dsb.) digunakan dalam kombinasi dengan poliakrilamida anionik untuk bubuk lumpur (poliakrilamida anionik), efek sinergis "koagulasi flokulasi" dapat menghasilkan keuntungan luar biasa berikut ini:
1. Peningkatan Efisiensi Flokulasi dan Penguatan Pemisahan Padat Cair
Flokulan anorganik dapat dengan cepat menetralkan muatan permukaan partikel koloid dalam limbah melalui hidrolisis untuk menghasilkan kompleks hidroksi polinuklear (destabilisasi), membentuk flok-flok kecil (efek koagulasi). Sebagai flokulan polimer, poliakrilamida anionik dapat menghubungkan flok-flok kecil ini menjadi flok-flok yang lebih besar dan lebih padat melalui efek jembatan adsorpsi molekul rantai panjangnya, mempercepat kecepatan sedimentasi atau flotasi dan secara signifikan meningkatkan efisiensi pemisahan padatan-cair.
2. Pengurangan Dosis Total Agen dan Penghematan Biaya
Ketika menggunakan flokulan anorganik saja, dosis yang relatif besar diperlukan untuk membentuk flok yang efektif, dan hal ini kemungkinan akan menyebabkan peningkatan jumlah lumpur. Ketika menggunakan flokulan anionik saja untuk pengolahan lumpur, efek flokulasi terbatas karena sulit untuk menetralkan muatan koloid secara langsung. Ketika keduanya digunakan dalam kombinasi, flokulan anorganik bertanggung jawab atas destabilisasi dan poliakrilamid untuk lumpur sebagai penjembatan. Dengan efek sinergis, dosis masing-masing dapat dikurangi secara signifikan, sehingga mengurangi total biaya agen dan beban pengolahan lumpur selanjutnya.
3. Peningkatan Sifat Flok dan Kemampuan Adaptasi terhadap Kualitas Air yang Kompleks
Flok yang terbentuk melalui penggunaan gabungan memiliki ukuran partikel yang lebih besar, densitas yang lebih tinggi, kekuatan mekanis yang lebih baik, tidak mudah pecah, dan memiliki ketahanan geser yang kuat. Hal ini sangat cocok untuk limbah dengan kekeruhan tinggi dan partikel tersuspensi kompleks, seperti air limbah industri dan air limbah kota. Pada saat yang sama, hal ini dapat mengurangi masalah kelebihan dosis yang disebabkan oleh penggunaan agen tunggal (misalnya, flokulan anorganik yang berlebihan yang menyebabkan ion logam residu dalam limbah).
4. Peningkatan Kualitas Limbah dan Pengurangan Tekanan pada Pengolahan Selanjutnya
Efek sinergisnya dapat menghilangkan partikel tersuspensi, zat koloid, dan sejumlah bahan organik dalam limbah secara lebih menyeluruh, mengurangi kekeruhan dan COD limbah, serta menyediakan kondisi masuk yang lebih baik untuk pengolahan biokimia berikutnya atau pengolahan lanjutan.
Singkatnya, penggunaan gabungan keduanya dapat sepenuhnya memanfaatkan efek sinergis netralisasi muatan flokulan anorganik dan jembatan adsorpsi poliakrilamida untuk lumpur. Selain meningkatkan efek pengolahan, metode ini juga mengurangi biaya, menjadikannya skema kombinasi yang umum digunakan dan sangat efisien dalam pengolahan limbah.
Atribut khusus industri:
Nama | Poliakrilamida anionik untuk lumpur | |||
Aplikasi | Poliakrilamida untuk lumpur | |||
NOMOR CAS. | Nomor telepon 9003-05-8 |
Atribut Lainnya:
Penampilan | Emulsi Kental Putih Susu | |||
Konten Padat | 40% | |||
Berat Molekul 10*6 | 15~30 | |||
Berat Jenis (25℃) | 1.0 | |||
Zat Tidak Larut(%) | 0.1 | |||
Nilai pH | 6,5~7,5 | |||
Waktu Pelarutan,min | <30 | |||
Muatan anionik | 30% | |||
Suhu Penyimpanan, ℃ | 0~35 | |||
Umur Simpan,bulan | 12 |
Kemampuan Pasokan:
Kemampuan Pasokan | 2000Metrik Ton per Bulan |
Waktu pengerjaan:
Kuantitas (kilogram) | 1~50 | >50 | |
Waktu tunggu (hari) | 7 | dinegosiasikan |