
Demulsifier Terbalik untuk Memisahkan Minyak dari Air di Ladang Minyak
Merek Shenyang Jiufang
produk asal Cina
waktu pengiriman Waktu tunggu: 7 hari
kapasitas pasokan 10000MT/Tahun
Demulsifier terbalik adalah jenis bahan kimia khusus yang digunakan untuk pemisahan air berminyak dari minyak.
Kami dapat menawarkan sekitar 40 jenis demulsifier terbalik yang berbeda.
Demulsifier terbalik untuk air limbah berminyak--Pengolahan minyak berkualitas tinggi.
Demulsifier terbalik untuk pemisahan air berminyak--Antarmuka minyak-air jernih, Emulsi residu nol.
Download
Bagaimana cara menggunakan demulsifier terbalik? Hal ini didasarkan pada berbagai jenis air limbah berminyak dan pemilihan demulsifier terbalik yang berbeda. Dengan menggunakan demulsifier terbalik yang tepat untuk air limbah berminyak, sebagai pabrik demulsifier terbalik, kita dapat memperoleh kinerja yang baik dalam memisahkan minyak dari air.
Penggunaan demulsifier terbalik biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Analisis Sampel: Sebelum menggunakan demulsifier terbalik untuk pemisahan air limbah berminyak, penting untuk melakukan analisis terperinci mengenai komposisi dan sifat air limbah berminyak. Analisis sampel demulsifier terbalik di Tiongkok membantu menentukan jenis dan dosis demulsifier terbalik yang tepat.
2. Memilih Demulsifier Terbalik yang Tepat: Seperti yang telah disebutkan, setiap jenis air limbah berminyak membutuhkan demulsifier terbalik yang berbeda pula. Faktor-faktor seperti jenis dan konsentrasi minyak, keberadaan kontaminan lain, dan pH air limbah memengaruhi pilihan.
3. Penentuan Dosis demulsifier terbalik untuk pemisahan air berminyak: Berdasarkan hasil analisis sampel, dosis demulsifier terbalik yang tepat harus dihitung. Biasanya, hal ini dilakukan melalui uji jar atau dengan mengacu pada rekomendasi produsen (pabrik demulsifier terbalik).
4. Pencampuran: Demulsifier terbalik perlu dicampur secara menyeluruh dengan air limbah berminyak. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai cara seperti pengadukan mekanis atau injeksi pada titik-titik tertentu untuk memastikan distribusi yang merata.
5. Waktu Reaksi: Setelah pencampuran, berikan waktu yang cukup agar proses demulsifikasi balik dapat berlangsung. Waktu reaksi dapat bervariasi tergantung pada karakteristik air limbah dan demulsifier balik.
6. Pemisahan: Setelah reaksi selesai, fase minyak dan air akan terpisah. Pemisahan ini dapat difasilitasi melalui metode seperti sedimentasi, sentrifugasi, atau penggunaan alat koalesensi.
Tindakan pencegahan untuk optimasi formula
1. Adaptasi terhadap Sifat Emulsi:
Jika tetesan minyak emulsi membawa muatan negatif yang kuat (misalnya, saat mengandung pengemulsi anionik), pengemulsi kationik (seperti garam amonium kuarterner) harus dipilih secara istimewa.
Jika emulsi bersifat netral (seperti air limbah minyak mineral), jenis non-ionik (seperti polieter) atau jenis komposit lebih cocok.
2. Penyesuaian Sesuai Kondisi Lingkungan:
Pada suhu rendah (<20℃), proporsi alkohol molekul kecil (seperti etanol) dapat ditingkatkan untuk mengurangi viskositas dan meningkatkan difusi.
Pada nilai pH tinggi (>9), komponen kationik harus dikurangi (karena rentan terhadap hidrolisis), dan polimer berbasis poliamina (dengan ketahanan alkali) harus ditingkatkan.
3. Evaluasi Efisiensi Demulsifikasi
Optimasi dilakukan melalui indikator-indikator seperti waktu pemisahan minyak-air, kadar minyak dalam fase air, dan kadar air dalam fase minyak. Umumnya, dosis efektif adalah 0,1-1 g/L (terutama tergantung pada konsentrasi emulsi). Formula demulsifier terbalik perlu dibuat khusus sesuai dengan skenario aplikasi aktual. Contoh-contoh di atas dapat berfungsi sebagai kerangka dasar, dan rasio komponen dapat disesuaikan melalui uji skala kecil untuk mencapai hasil terbaik.